Saturday, February 27, 2016

Keajaiban Pantai Lampuuk


Dalam artikel ini saya akan membahas keajaiban Pantai Lampuuk [baca: Lampu'uk]. Pantai Lampuuk terletak di pantai barat Aceh tepatnya di Desa Meunasah Masjid, Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia.

Pantai Lampuuk memiliki garis pantai sepanjang sekitar 5 kilometer dan membentuk sebuah teluk kecil. Dengan pasir putih bersih nan lembut, air laut berwarna biru kehijauan, dan ombak yang cukup besar. Ke arah daratan terdapat pepohonan pinus yang rimbun dan lebih jauh lagi terlihat deretan pegunungan yang hijau.

Pantai ini berada di jalur Banda Aceh Calang (Aceh Jaya) atau sekitar 20km dari kota Banda Aceh. Untuk menuju ke pantai yang langsung menghadap ke Samudera Hindia ini memang agak sulit, sebab tidak ada angkutan umum untuk sampai kesini. Jadi satu-satunya cara ialah dengan menggunakan kendaraan pribadi menggunakan waktu tempuh lebih kurang setengah jam ke arah Meulaboh. 

Tenang saja, kondisi jalan menuju pantai ini sangatlah bagus. Hal ini mungkin dikarenakan oleh rehabilitasi sarana dan prasarana khususnya jalan raya di Aceh pasca tragedi Tsunami 2004 silam. Karena lokasi ini merupakan salah satu tempat yang terparah terkena gelombang besar Tsunami.

Pantai Lampuuk merupakan salah satu primadona wisata Aceh Besar sebelum terjadi tsunami tahun 2004. Pantai ini selalu ramai dengan pengunjung baik dari Banda Aceh, Melaboh, atau daerah lainnya.

Pariwisata di sini perlahan semakin pesat. Terlihat dari berbagai fasilitas di Pantai Lampuuk ini yang berangsur membaik. Kini, para pengunjung bisa menikmati lagi keindahan alam di pantai Lampuuk dengan nyaman.

Saat terjadinya tsunami, pantai yang berjarak kurang lebih 15 kilometer dari Banda Aceh ini termasuk yang mengalami kerusakan cukup parah. Hotel-hotel yang berada di tepi pantai dan permukiman penduduk di sekitarnya hancur dihempas gelombang besar. 

Lebih dari separuh penduduk Lampuuk meninggal dalam bencana tersebut. Trauma terhadap ancaman tsunami membuat masyarakat enggan untuk datang ke pantai ini, selain karena banyaknya pohon pinus yang tumbang dan puing-puing sisa tsunami. Hal ini sempat membuat pantai ini tertutup untuk aktivitas pariwisata.

Akan tetapi, secara berangsur pantai ini pun kembali pulih. Kurang lebih setahun setelah tsunami, aktivitas pariwisata di pantai ini pun kembali ramai. Dalam proses rehabilitas dan rekonstruksi pasca tsunami.

Ada empat jalur masuk yang bisa dilalui oleh para pengunjung untuk menuju ruas pantai yang berbeda, yaitu Babah Satu, Babah Dua, Babah Tiga, dan Babah Empat. Masing-masing pintu masuk dinamai berurutan sesuai posisinya, dari yang paling selatan ke yang paling utara. 

Jalur yang banyak dilalui para pengunjung lokal umumnya adalah Babah Satu dan Babah Dua. Turis asing biasanya datang dari jalur Babah Tiga. Lokasi ini biasanya digunakan untuk kegiatan surfing atau sekadar bersantai menikmati liburan musim panas. 

Seiring dengan perbaikan yang dilakukan, pantai ini pun telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pariwisata, seperti banana boat. Bagi pengunjung yang ingin bermalam, tersedia pula berbagai penginapan dari kelas losmen hingga cottage yang tarifnya variatif sesuai dengan pelayanan dan fasilitas yang diinginkan.

Selain itu, di sisi pantai, pengunjung yang ingin mengisi perut juga dapat dengan mudah menemukan kios-kios penjaja menu seafood. Kios-kios ini menawarkan berbagai hidangan ikan bakar, seperti ikan rambe, kerapu, bawal, udang, cumi, dan lainnya. Seafood bakar nan lezat ini cocok dinikmati sebagai hidangan saat berkumpul bersama keluarga atau teman. Lebih nikmat jika dilengkapi dengan es kelapa muda yang segar. 

Aktivitas lain yang bisa dilakukan ketika berkunjung ke pantai ini adalah mengunjungi konservasi penyu. Terletak di Babah Dua, konservasi penyu dapat menjadi wahana edukasi kepada anak-anak mengenai pelestarian lingkungan. 

Meskipun aktivitas massal seputar konservasi penyu hanya dilakukan pada saat-saat tertentu, pengunjung dapat menemukan sejumlah tukik atau anak penyu yang ditampung di kolam kecil di salah satu sisi area ini. Tukik ini akan dilepas ke laut ketika mereka dianggap sudah cukup mampu bertahan di alam lepas.

Untuk objek satu ini rasanya sangat wajib untuk dikunjungi saat berada di NAD khususnya Banda Aceh. Jadi disarankan untuk mencantumkan pantai yang dijuluki “Kuta”nya Aceh ini kedalam list travelling anda.Dengan pasir putih dan pohon-pohon pinus yang rindang, tempat ini menjadi tempat yang sangat cocok untuk refreshing.


Klik di sini untuk melihat info tentang Sekolah Tinggi IT Terbaik

0 comments:

Post a Comment